CERITA LAIN MENGENAI MISTERI SEGITIGA BERMUDA
Diposting oleh
Unknown
| Selasa, 18 September 2012 at 18.24
0
komentar
Labels :
Ditemukan, ‘Anomali’ Lain Segitiga Bermuda,
Segitiga
Bermuda ternyata ada cerita lain, Ditemukan, ‘Anomali’ Lain Segitiga
Bermuda, berikut penuturannya di blog Berita Kapal.
Segitiga Bermuda — wilayah
imajiner yang menghubungkan Puerto Rico , perairan Florida , dan
Bermuda — tenar karena imej mistisnya. Hal itu diperkuat fakta ratusan
kapal dan pesawat menghilang di area itu. Meski akhirnya ditemukan,
sejumlah kapal dalam keadaan kosong, tanpa kru dan penumpang yang
menghilang misterius .
Pasca itu, berbagai kelompok
ilmuwan meneliti Segitiga Bermuda untuk menemukan anomali yang dianggap
bertanggung jawab atas sekian kecelakaan aneh di sana. Namun tak ada
satupun yang berhasil ditemukan. US Coast Guard bahkan menyajikan
laporan yang menyebut, kejadian kapal lebih sering terjadi di Segitiga
Bermuda dari wilayah lain, dikarenakan badai.
Pada tahun 1990-an, ketertarikan
pada Segitiga Bermuda memudar. Namun, baru-baru ini, ilmuwan dari
Amerika Serikat menemukan ‘anomali’ lain di Segitiga Bermuda. Ini tak
ada kaitannya dengan menghilangnya kapal atau pesawat.
Para ilmuwan Bermuda Institute of
Oceanology yang dipimpin Professor Craig Carlson menemukan, permukaan
air di kawasan itu dipenuhi berbagai macam virus. Kabar baiknya, virus
itu tak mengancam manusia. Mereka hanya tertarik pada bakteri laut.
Temuan ini adalah hasil
penelitian oseanografi di bagian barat laut, Laut Sargasso — yang
berada dekat Segitiga Bermuda dan Pulau Bermuda — selama sepuluh tahun.
Ilmuwan mengungkap, dinamika
organisme mikroskopis itu terkait dengan musim. Contohnya, di musim
panas, virus berlipat ganda dilapisan air pada kedalaman 60 sampai 100
meter. Jumlah mereka bisa mencapai sepuluh juta partikel persatu tetes
air. Dimusim dingin, mereka tidak terdeteksi di permukaan, organisme
itu memilih tinggal di lokasi yang lebih dalam.
Yang juga menarik, analisis para
peneliti mengungkapkan, 90 persen dari DNA virus belum dikenal dalam
ilmu pengetahuan. Mereka termasuk bakteriofag — virus yang memangsa
bakteri. Ilmuwan juga menemukan molekul organik bakteri mati di sekitar
virus tersebut. Itu menjadikan permukaan air di kawasan tersebut kaya
nutrisi. Ini berarti bahwa bakteriofag membentuk ekosistem mikroskopis
di mana mereka tinggal.
Virus tersebut menciptakan
‘kafetaria’ di kawasan tersebut. Tak hanya menarik organisme plakton,
tapi juga membuat Ikan paus dan lumba-lumba datang dan mencari makan di
sana.
Para ilmuwan mengaku takjub
dengan temuan yang mereka hasilkan. Sebab, sebelumnya mereka tak
mengetahui peran virus ini dalam formasi ekosistem kelautan. Menurut
ahli kelautan, virus laut kurang dipahami karena mereka sulit untuk
ditangkap. Tapi sekarang jelas, mereka tak terhitung jumlahnya di semua
lautan dan samudra.
“Jumlah mereka 95 persen dari
total biomassa laut. Artinya, jumlah virus bahkan lebih besar dari
kombinasi krill (sejenis udang kecil), ikan dan hewan yang lebih besar
seperti ikan paus. Mengingat laju multiplikasi virus dan jumlah mereka,
menjadi jelas betapa pentingnya peran mereka dalam siklus hara di
planet ini,” kata salah satu penulis, Dr Rachel Persons .
Meski penelitian dilakukan di
Segitiga Bermuda — lokasi unik di lautan — para ahli yakin, dalam kasus
ini tidak ada kelainan khusus untuk segitiga Bermuda. Virus juga
ditemukan di sejumlah wilayah di lautan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)